Menghormati? Dihormati? atau Lemah?

#30HariMenulis
-Ramadhan-

 Ramadhan, bulan penuh berkah yang ditunggu-tunggu seluruh muslim didunia. Bulan yang di dalamnya terdapat banyak pahala yang berlipat ganda.Bulan dimna masjid akan kembali penuh dengan muslim yang beribadah. Bulan dimana anak anak tidak akan dimarahi berlarian di dalam masjid mengejar ustadz demi tanda tangan pusaka,

Yang ingin aku bahas disi bukanlah romantika saat Ramadhan. Bukan kenangan Ramadhan dimasa kecil. Tapi sesuatu yang selalu jadi bahasan dikala Ramadhan akan datang. Sesuatu yang terkadang dilebih-lebihkan. Siapa yang seharusnya dihormati? Siapa yang hrus menghormati siapa?

Entah peraturan sejak kapan, setiap Ramadhan, selalu jadi wacana besar, "warung makan dilarang beroperasi di siang hari". Dengan alasan untuk menghormati muslim yang berpuasa? Ok mari kita bahas dari sudut pandang aku sendiri. Namun maaf sebelumnya aku hanya orang awam yang tidak memiliki ilmu agama yang bagus. Bukan seorang yang mendalami kitab ini itu. Hanya seseorang yang merasa kaidah puasa di bulan Ramadhan bukanlah seperti ini. Posesif terhadap yang lain.

Banyak rekan kerja non muslim yang mengeluhkan tempat-tempat makan yang tutup saat Ramadhan. Bukan apap-apa, bagi mereka yang tidak berpuasa, apalagi hidup merantau seorang diri merupakan kesulitan terbesar ketika jam makan siang dan tidak ada satu pun tempat makan yang buka. Beruntung jika mereka bekerja di tempat yang dekat dengan restorsan cepat saji yang memang tetap beroperasi. Sedangkan mereka yang bekerja jauh dari kehidupan kota?

Pernah saya bertanya di pagi hari pada salah satu rekan non muslim, "Enggak sarapan? biasanya kan sarapan?"
Dan dengan ringannya dia menjawab 'Gak papa nanti aja makan siang sekalian, ya masa aku makan disini kalian puasa"
Guys.... banyak dai mereka yang menghormati kita yang berpuasa dengan tidak makan minum didepan kita. Dengan terpaksa mereka menjauh atau mencari lokasi kosong untuk sekedar minum saja. Tidakkah kalian berpikir apakah  kita juga bisa menghargai mereka?

Ingat arti puasa itu apa? Menahan diri dari lapar dan dahaga serta hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Lalu, jika untuk "memenangkan" pergulatan dengan hawa nafsu itu kita memaksakan kehendak pada orang lain, apakah kita menang dengan wajar?

Begini saja, seorang sisa akan ujian untuk kenaikan kelas atau kelulusan. Agar dia bisa lulu, amka dia harus benar benar mengisi semua soal dengan ajwaban yang benar. Bukan membakar semua soal ujian agar dia bisa lulus dengan mudahnya.

Menutup tempat makan di siang hari bukan alasan untuk menghormati muslim yang berpuasa. Apa esensinya kita berpuasa jika kita tak dapat menghormati orang lain? Apa indahnya lulus berpuasa jika kita menyingkirkan rasa kemanusiaan kita?

'Kan menghormati kita yang berpuasa Tam.....'

Oh please deh... mereka gak makan depan mata lu! Mereka tetep sembunyi! Kepikiran gak sih penghasilan merka yang punya warung itu darimana kalo mereka tutup selama ramadhan? Penghasilan beberpaa jam saat akan berbuka? Cukup kah buat makan merka selama sebulan penuh? cukupkah untuk Lebaran nanti? Bukankah dengan menutup secara paksa kita juga menutup rezeki mereka?

Terakhir, bagi mereka yang ingindihormati karena sedang berpuasa. Satu pertanyaan saja dari aku yang tak tahu apap apa soal agama.

Selemah itukah keimanan kalian sehingga melihat warung makan buka tertutup gorden saja bisa membuat kalian batal berpuasa? Selemah itukah sehingga kalian takut puasa kalian terganggu? Punya Iman Lemah kok dumbar umbar!!


Selasa, 7 Juni 2016, aku yang tak tahu apa apa perihal hormat menghormati dalam agama.

Categories: Share

Leave a Reply