Mereka Ada dan Mereka Bercerita

#30HariMenulis Day 1
-Buku Terbaik yang Pernah Dibaca-


Buku buku buku buku buku buku....Arrrrgh sudah banyak buku yang aku baca dan semua bagus...

Are You Sure...?
Yakin...?
Pasti??

Ealaaah mana ada buku jelek? nulis itu susah cuy, jangan diremehin. nih yang sok sokan konsisten nulis 30 hari full aja lagi pada bingung.

So....buku terbaik?

Buku ini bukanlah buku terbaik,hanya saja buku ini buku pertama mengenai hal (di)luar (ke)biasa(an) yang aku baca. Buku yang sanggup menggambarkan suatu kesalahan menjadi sesuatu yang dapat dicerna. Buku yang sanggup membuat hati banyak bertanya, "seperti itukah dunia mereka?"

Aku bukan tukang review hebat yang bisa menilai sesuatu itu bagus atau tidak, layak baca atau tidak, yang tulisannya dijadikan point besar bagi orang untuk memilih antara dilahap atau buang.

Buku ini mengambil tema sesuatu yang tabu,yang bertentangan, yang siapapun membaca judulnya maupun melihat covernya akan mengernyit, atau berucap 'hih', karena jujur saja aku pun begitu.

Terus, ngapain dibeli? ngapain dibaca?

Teuing teu apal!! (Entahlah aku tidak tau -sunda-)

Tiba-tiba saja muncul pikiran seperti ini, *camera zoom, wajah masam, dahi berkerut*
"bagaimana kamu bisa menulis jika kamu masih merasa jijik dengan tulisan orang? bagaimana kamu bisa menulis jika kamu masih memilih milih bacaan? mungkin buku ini memiliki point kontroversial, namun disitulah indahnya, membuatmu bisa melihat bahwa dunia itu tak hanya putih dan hitam, masih banyak warna di dalamnya."

ish... ini aku nulis apaan ya? Gak jelas banget.

Buku apa sih?

Jreng jreng jreng....

Ladies and gentlemen.... judulnya adalah.......

Lelaki Terindah karangan Andrei Aksana.

Sedikit cerita ya, setelah itu buku aku bopong pulang, beberapa teman langsung mencibir. Bagaimana tidak, cover nya itu lho.... dada dan perut kotak kotak laki! Dan aku yang ngagigiwing (membawa-sunda-) itu buku juga lelaki ganteng manis imut. Sempet dimarahin seseorang juga sih, tapi ya peduli apa yang aku cari dunia baru dalam penulisan.

Lalu apa yang aku dapatkan dari buku itu?

1. Bahasa lebay mendayu dayu dari penuturan karakter utama yang seorang laki! betapa dia menggilai lelaki lain yang diam diam merebut hatinya, membelokannya dari cinta pada wanita. Ekspresi pertama, "ya ampun gak gini gini juga kali"

2. Puisi lebay yang sukses menggambarkan perasaan si laki buat laki lain. Gak satu dua lho, tapi banyak. dimana mana.

3. Penggabungan antara bahasa lebay dan puisi yang juga lebay yang ternyata bisa bikin buku ini tak terasa kontoversi. Pembaca bisa dibuat mengerti akan perasaan tokoh utama yang bingung akan jati dirinya. Memahami konflik yang dituangkan, dan dengan mudah dapat mengerti perasaan tiap tokoh didalamnya. Andrei Aksana sukses menuliskan dunianya dalam tulisan dan puisi lebay

Sulit lho ternyata menuliskan dunia kontroversi dalam suatu tulisan. Di event 30 Hari Menulis sebelumnya aku pernah membuat cerbung berjudul "Diatas Atap" yang alhamdulillah draft nya hilang dan tidak dapat dilanjutlkan. Menceritakan kontroversi agama dan cinta sesama. daaaan sulitnya boooooooo nepi ka kudu ngainterview (sampai harus mewawancarai - sunda-) yang katanya gak normal.

Salut bagi mereka yang berani menuangkan tema tema tabu menjadi suatu tulisan. Jangan takut dan malu untuk membaca hal aneh dan kontroversi, karena didalmnya ada warna yang belum pernah ada di manapun. Next, mari kita baca buku nya @peyemp berjudul peyempuan. jilid 1-3 sudah di tangan...

Bingung sama tulisan ini? sama....


Ssst.... kontroversi itu akan selalu ada,dan mereka akan terus bercerita

Leave a Reply