Twin

#30HariMenulis Day 16
- Dialog-



Meja rias, kamar.
Dia duduk tepat dihadapanku. Tersenyum dan memuali pembicaraan seperti biasanya.

"Bagaimana?"
"Biadab!"
"Terimakasih pujiannya. Tapi tak adakah terpikirkan olehmu untuk menyerahkan semuanya? Karena lambat laun tetap saja aku akan mendapatkan segalanya."
"Bangsat kau!"
"hih, masih tidak terima? Kau lihat sendiri bukan? Satu persatu milikmu kini menjadi milikku. Sebentar lagi semua hidupmu jadi milikku."
"Tidak, pasti ada satu cara untuk menghentikanmu. Aku akan melakukan apapun agar aku bisa mengalahkanmu."
"Terlalu banyak bermimpi kamu! Begitulah pikiran orang yang berputus asa."
"Kau tak akan pernah bisa!"
"Tidak bisa? Tidak bisa kamu bilang? Sudahkah aku bilang betapa menggairahkannya suamimu di atas ranjang? Atau betapa seriusnya anakmu ketika sedang belajar? Aku baru tahu ada bekas jahitan di pinggang suamimu. Tak pernah aku melihat sebelumnya. Atau mungkin kau mau melihat kami bercumbu? Akan aku perlihatkan malam ini padamu. Jika kau mau"
"Bangsat kau! Biadab! Setan!"
"Language darling, itu kan yang akan kau katakan pada anakmu ketika keluar kata-kata kotor dari mulutnya? Tenang saja, aku akan menjadi ibu dan istri yang baik buat anak dan suamimu. Mereka akan bahagia bersamaku. Permisi aku harus pergi menyambut suamiku, maksudku, suamim yang kini menjadi milikku."
"Jalang kembali kau! Setan! Keluarkan aku dari cermin brengsek ini! Kembalikan tubuhku jalang! Bidab kau setan!"

Hening. Hanya ada suara cerimi yang terpukul...

Leave a Reply