#30HariMenulis-Day 9-Belajar dari Game


Game...
Hampir semua orang suka bermain game. Entah itu di ponsel, tab, laptop, komputer, atau gadget khusus untuk bermain game. Banyak pula pilihan jenis-jenisnya, mulai dari action, adventure, puzzle, card, sampai game mewarnai pun ada.

Walau banyak orang yang menyukai game, tapi masih pula ada beberapa orang yang membenci game. Bahkan benci juga pada gamers (sebutan bagi pemain game). Adakah yang salah dengan game? Bersalahkah gamers?

#1. Kata mereka, maen game itu buang-buang waktu dan uang.
Well, jika dipikirkan, 2-3 jam, bahkan mungkin yang freak bisa lebih dari 6 jam, cuman nongkrong depan komputer, maenin game ini itu, terkesan seperti gak ada kerjaan. Namun aslinya, itulah pekerjaan mereka. Ya siapa sih yang enggak suka menyalurkan hobinya? Apalagi dari hobinya bisa menghasilkan uang. Gak percaya?
Itu screenshot dari postingan seorang teman sesama gamers. Dan itu baru ID saja yang didalamnya terdapat equip dan armor yang bisa dikatakan tidak begitu langka. Sedangkan untuk 1 Equip ataupun armor yang bisa dibilang langka dan kuat, bisa di brandol 500 ribu bahkan lebih untuk satunya. Belum jika menjual uang game, untuk game diatas, game Granado Espada server South East Asia, biasanya untuk 1 milyar uang game dihargai 350 ribu rupiah. Dalam sebulan, seorang gamer bisa mendapat penghasilan setara UMR Bandung. Masih dikategorikan buang-buang waktu?

#2. Bermain game hanya membuat bodoh dan malas.
Saya bermain game dari usia 4,5 tahun lho. Game pertama yang saya mainkan adalah Mario Bross beserta teman-temannya di Nintendo. Terus berlanjut sampai sekarang. Saya mengenal bahasa inggris dari game. Saya mempelajarinya kebanyakan dari game pula. Selain belajar bahasa, saya juga belajar untuk konsisten dengan tujuan saya. Untuk tetap bersikeras mengejar target. Semisal, dalam bermain game, saya contohkan Mario Bross saja, terdapat beberapa level yang harus dilalui dengan tiap level memiliki rintangan yang berbeda dan semakin sulit. Lembah, laut, langit, jembatan tinggi, bahkan diatas pohon tinggi. Dengan kastil besar sebagai ruang boss. Berkali-kali gagal berkali-kali pula kita mencoba cara lain untuk menang. Berkali-kali jatuh, berkali-kali pula kita mencari celah untuk menghindar. Begitupun dengan hidup. Kegagalan yang kita dapat bukanlah akhir dari perjuangan kita untuk mendapatkan apa yang kita mau. Tapi dari kegagalan tersebut, kita dapat mencuri celah untuk dapat melebihi apa yang yang kita mau. Tak percaya? silahkan tanya pak Mario Bross eh Mario Teguh.
Jika memang seorang gamer itu bodoh, apa mungkin dia dapat menyelesaikan sebuah tantangan game hingga akhir? Apa mungkin dia bisa mendapat penghargaan bahkan menjadi pemenang kompetisi game internasional?
Jika seorang gamer itu pemalas, maka dia akan lebih senang menghabiskan waktunya dengan tidur atau sekedar nongkrong dengan teman-temannya, bukan diam di depan komputer dan menyelesaikan beberapa game dengan memutar otak.

Hmmm... cukup dua saja hal yang saya jabarkan mengenai gamers. Selebihnya akan dijelaskan lain kali jika sempat. Maaf jika ada hal yang menyinggung atau hal yang tidak mengenakan lainnya. Dan untuk sekedar fakta, saya bukanlah gamer yang senang berjualan, saya hanya mengkoleksi karakter, armor, maupun equip saja. ^_^

FYI, game yang saya mainkan saat ini adalah game Granado Espada server SEA. Semacam game MMORPG. apaan tuh? silahkan gugling sendiri ^_^

Berikut beberapa dari sekian banyak karakter dalam game Granado Espada


















Leave a Reply